Sistem Informasi
Manajemen
Sistem merupakan suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain
berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu didalam
suatu lingkungan, sedangkan Informasi merupakan
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan Manajemen adalah
ketatalaksanaan proses pengunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah suatu system
manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung
fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi.
Adapun SIM juga
dappat didefenisikan sebagai suatu pendekatan dalam menajemen untuk mengumplkan
data, memproses dat tersebut dan menganalisnya untuk menghasilkan data dan
menyajikan informasi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu,
sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective
business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan
mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran
atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.
Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk
menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi
manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya
terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data
base”.
Pada dasarnya orang dapat membahas sistem informasi
manajemen tanpa komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM
terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem
informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai proses akan
dikomputerkan. Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan komputer
berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan bahwa
sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik
dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin
membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui
serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para
perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan penggunaannya
dalam pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem
informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi
dan perilaku manusia dalam mengambil keputusan.
Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen
Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepetingan system informasi manajemen rasanya
sudah tidak dapat diabaikan. Sistem infomarsi menajemen dibeberapa perusahaan
besar setidak-tidaknya memiliki 5 komponen, yaitu :
Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System)
Dimana system ini merupakan subsistem dari SIM yang melakukan proses
penyesuaian (update) atas berbagai database yang terdapat dalam perusahaan dan
menyajikannya dalam bentuk informasi terkini sebagaimana dibutuhkan oleh
manajemen perusahaan. System pemprosesan data ini dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu batch processing dan online
processing. Pemprosesan data
secara batch adalah pengaupdatean database melalui pengumpalan data pada satu
periode tertentu untuk kemudian dilakukan update pada satu waktu tertentu
secara serentak. Pemprosesan data secara online adalah pendekataan yang
melakukan update terus-menerus mengikuti proses pemasukan data yang terbaru.
Sistem Pelaporan Manajemen ( Management Reporting System)
Sisitem pelaporan manajemen mengumpulkan data untuk kemudian diproses untuk
menghasilkan informasi atau laporan yang diperlukan oleh manajer dalam
menentukan perencanaan dan mengambil keputusan. Beberapa jenis pelaporan
manajemen yang sudah dikenal dan dinyatakan, sebagai berikut :
1. Laporan Detail (Detail Report).
Laporan yang memuat informasi detail dari setiap transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan berdasarkan waktunya serta informasi detail lainnya.
2. Laporan Ringkas(Summary Report).
Laporan ini memuat beberapa informasi penting yang diperlukan, yaitu pada
manajemen pada level yang lebih tinggi.
3. Laporan Pengecualian(Exception
Report). Merupakan laporan yang menyampaikan beberapa penyimpangan atas
strandar tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
4. Laporan Atas Permintaan(On Demand
Report). Laporan ini dilaporkan atas dasar permintaan saja.
Sistem Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan(Decision
Support System)
System ini secara terprogram mampu menjawab beberapa kasus dalam perusahaan
yang menyangkut jawaban atas pertanyaan “bagamana apabila”. Decision Support Systemdapat
dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan dari Decision Support System
(DSS) antara lain adalah :
· membantu manajer membuat keputusan
untuk memecahkan masalah semi struktur
· mendukung penilaian manajer bukan
mencoba menggantikannya
· meningkatkan efektifitas pengambilan
keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan
keputusan antara lain adalah :
· kegiatan intelijen,
· kegiatan merancang,
· kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati
lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini
merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan
intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang
diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga
seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk
menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang
mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan
mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama
telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi
keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah
ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang
tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul
untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan
beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS
database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang
telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan
membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar
ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik
perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan
komputer dalam mencari solusi.
DSS
digunakan dalam suatu perusahaan dengan alasan :
· Perusahaan beroperasi pada ekonomi
yang tidak stabil.
· Perusahaan dihadapkan pada kompetisi
dalam dan luar negeri yang meningkat.
· Perusahaan menghadapi peningkatan
kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
· Sistem komputer perusahaan tidak
mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari
jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Sedangkan Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :
· Masalah-masalah
semi struktur dapat dipecahkan.
· Problem
yang kompleks dapat diselesaikan.
· Sistem
dapat berinteraksi dengan pemakainya.
· Dibandingkan dengan pengambilan
keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat
dan hasilnya lebih baik.
· Menghasilkan
acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
· Untuk
masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
· Fasilitas untuk mengambil data dapat
memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih
baik.
· Meningkatkan
produktivitas dan kontrol dari manajer.
Sistem Otomasi Kantor (Office Automatic System)
Otomatisasi dalam bahasa Inggris disebut automation memiliki padanan kata mechanization
dan computerization (Lernout & Hauspie Speech Products N.V., 1993). Automation memiliki dua makna yaitu 1) the use of automatic equipment to
save mental and manual labour (penggunaan
peralatan otomatis untuk menghemat pikiran dan tenaga) dan 2) the automatic control of the
manufacture of a product through its successive stages (kendali otomatis dalam pembuatan
suatu produk dengan tahapan yang sistematis).Mechanization yang memiliki kata kerja mechanize memiliki arti give a mechanical caracter to (menerapkan sistem mekanis), dan compurizationdengan kata kerja computerize mengandung makna 1) equip with a computer, install a
computer in (menggunakan
komputer) dan 2) store,
perform, or produce by computer (menyimpan,
melaksanakan, atau menghasilkan dengan komputer) (AND Complex for Windows,
1993).
Uraian definisi otomatisasi di atas, menunjukkan esensi
makna otomatisasi yaitu proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki
sistem kerja sistematis. Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan
tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah tersendiri dan akan
kita bahas dalam sub bab yang akan datang.
Otomatisasi sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan
komputerisasi. Hal ini mengisyaratkan bahwa otomatisasi berarti penggunaan
alat-alat mekanis dan lebih khususnya komputer. Dengan kata lain, membahas
otomatisasi berarti mengupas berbagai peralatan mekanis dan komputer, tentu
saja dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan objek yang diotomatisasi,
dalam hal ini perkantoran. Terkait kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan
(services) dalam perolehan, pencatatan, penyimpanan, penganalisaan, dan
pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas perkantoran meliputi
kegiatan-kegiatan seperti pencatatan, pembuatan dan pengolahan naskah (word
processing); penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data
(spreadsheet); pengelolaan database; melakukan perjanjian, pertemuan, dan
penjadwalan (appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi; dan
sebagainya.
Otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual
peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga manusia kepada fungsi-fungsi
otomatis dengan menggunakan peralatan mekanis khususnya komputer. Waluyo (2000)
menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan
berkembangnya teknologi informasi, penggunaan perangkat komputer untuk
keperluan perkantoran.
Otomatisasi penting dilakukan dalam upaya meraih
efektivitas dan efisiensi proses/kegiatan perkantoran. Seiring dengan desakan
global dan perkembangan teknologi informasi yang menuntut terselesaikan proses
pengolahan informasi secara cepat dan akurat, kebutuahn peralihan metode dari
manual ke otomatis sudah menjadi keniscayaan untuk segera dipenuhi. Namun,
bukan berarti dengan serta merta meninggalkan seluruh proses manual dan
memangkas tenaga kerja, sebab banyak aspek-aspek lain yang harus menjadi
pertimbangan dalam melakukan otomatisasi
System otomasi kantor ini merupakan
system komunikasi. Komunikasi dalam perusahaan dan kantor pada masa ini
memanfaatkan jaringan computer untuk melakukan komunikasi satu sama lain
melalui computer yang terkoneksi melalui jaringan tertentu. Dianatar system
aplikasi ini adalah :
1. System Pemprosesan Kata(Word
Processing System), yaitu system untuk mengirimkan pesan-pesan kepada
pegawai-pegawai
2. Sistem Surat Elektronik(E-mail
System), yaitu system untuk melakukan komunikasi secara langsung kepada staf
lain sekalipun berbeda ruangan atau tempat.
3. Sistem Penjadwalan
Depeartemen(Departement Scheduling System), yaitu system untuk melakukan
penjadwalan pertemuan dan berbagai aktivitas dalam sebuah perusahaan.
4. Telepon Seluler(Celuler Phone), yaitu
jasa pemakaina telepon yang bias digunakan dan dihubungkan dimanapun seseornag
berada.
5. Sistem Peranta (Pager System), yaitu
jasa pengiriman pesan singkat melalui operator tertentu.
Sistem Pintar (Expert System)
System pintar adalah system kompuetr yang memberikan
informasi kepada manajer hal-hal yang biasanya dibutuhkan dan diperoleh dari
seorang pakar atau konsultan. ilmu kecerdasan buatan
merupakan salah satu diantaranya. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)adalah
ilmu pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu peralatan (mesin) sedemikian
rupa sehingga menyerupai kepandaian manusia.dimana bekerja berdasarkan
simbolsimboldan metoda non algoritmik guna memecahkan suatu persoalan Sistem
Pakar (Expert System) adalah bagian dari ilmu kecerdasan
buatan dimana berupa perangkat lunak
komputer yang mempunyai keahliah tertentu. Keahlian yang dimilikinya bersumber pada ilmu pengetahuan
(knowledge) dan ditambah dengan pengalaman praktis
yang dimiliki oleh seorang pakar (Expert). Dengan kemampuan demikian, Sistem Pakar akan sangat berguna
sebagai alat bantu (tool) dalam menyelesaikan masalah yang rumit. Pada makalah ini
dibahas tentang aplikasi dari Sistem Pakar untuk
membantu suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari suatu sistem
akuisisidata. Sistem akuisisi data adalah suatu sistem perolehan data dari
suatu pengukuran, data yang
diperoleh disimpan dalam komputer untuk pengolahan lebih lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran,
pengumpulan dan pengolahan data. Elemen dasar pada
sistem ini yaitu sensor, alat ukur elektronik (instrumentasi), antarmuka (interface) dan perangkat komputer.Untuk
mendapatkan hasil yang baik dari sistem ini diperlukan pula kualitas dantingkat
kondisi yang "sehat" (baik) dari setiap elemen. Dengan demikian
diperlukan adanya pengelolaan dan
perawatan elemen sistem dengan benar dan baik. Pengelolaan ini akan menjadi rumit
seiring dengan jumlah dan macam dari elemen. Sistem
yang dirancang ini adalah suatu alat bantu yaitu berupa perangkat lunak yang dijalankan di komputer sistem akuisisi
tersebut.
Pada aspek pertama, komputer dan instrumen alat ukur harus
sudah terhubung dan dapat saling
berkomunikasi. Aspek kedua, komputer dapat mengontrol alat ukur tersebut serta dapat mengambil dan
mengumpulkan data status/kondisi dari setiap alat ukur dengan lengkap. Data yang lengkap
ini menjadi suatu fakta yang kemudian diproses
dengan algoritma Sistem Pakar.
Dengan menggunakan teknik aplikasi Sistem Pakar, dihasilkan
suatu program
sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang dapat
melakukan pemantauan, melacak dan
diagnosa kerusakan instrumentasi serta dapat memberikan saran atas kerusakan atau kesalahan alat ukur tersebut.
Sistem ini merupakan alat bantu otomatis yang mempunyai
kemampuan analis dan daya nalar terhadap suatu masalah. Uji coba sistem dilakukan untuk menguji dari
kinerja rancangan perangkat lunak yang telah disusun
pada suatu sistem akuisisi yang telah berjalan.
Program sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang
pintar ini akan sangat
membantu bagi proses pengelolaan sistem dan pada akhirnya
akan menunjang
kualitas dari sistem data akuisisi. Model sistem
pengelolaan instrumentasi alat ukur ini dapat dikembangkan untuk aplikasi
khusus lainnya, misalkan suatu system pengelolaan suatu instrumentasi jarakjauh {remote system).
3.3 Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM
Sistem Informasi Manajemen memiliki
dua fungsi. Fungsi pertama
adalah fungsi pengumpulan data internal maupun eksternal perusahaan secara sistematik yang
secra periodic mengalami penyesuaian, seperti data-data penjualan perusahaan
secara periodic, barang-barang inventori, biaya harga, jumlah dan trend produksi, serta
jumlah tenaga kerja didalam perusahaan. Dta-data eksternal seperti perilaku
perusahaan pesaing, tren pasar, tren demografi termasuk didalamnya perilaku
konsumen, hukum-hukum atau undang-undang yang diberlakukan dalam dunia bisnis,
setra misalnya perubahan terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan
transportasi.Fungsi kedua adalah pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi
para pengambil keputusaan manajemenen. Data-datang yang telah dikumpul kemudian
diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas dasar fungsi-fungsi tertentu
sesuai dengan kepentingan perusahaan. Hasil dari kedua fungsi terseut kemudian
disajikan dala suatu bentuk laporan yang membuat informasi-infomasi penting
yang yang dibutuhkan perusahaan, terutamanya bagi pengambil keputusan dan
manajemen perusahaan.
Selain dari fungsi utamanya
Sistem Informasi Manajamen juga mempunyai tugas lain yang penting. Adapun tugas
SIM sebagai berikut :
a. Pengelolaan Transaksi
b. Perencanaan Operasional
c. Perencanaa Teknis
d. Perencanaan Stategis
Pada kegiatan pertama SIM akan
menyajikan informasi untuk fyungsi pengelolaan transaksi, penjelasan status dan
lain sebagainya. Pada kegiatan berikutnya Sistem Informasi Manajemen akan
menyajikan informasi-informasi juga mendukung kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan informasi
unttuk perencanaan takn\tis dan mengambilan keputusan untuk pengendalian
opersioanla perusahaan. Pada akhirnya Sistem Informasi Manajemen akan berguna
untuk perencanaan startegis dan kebijakan dalam pengambilan keputusan bagi
manajemen puncak.
Tujuan Sisitem Informasi Manajemen
adalah untuk meningkat efektivitas para menajer yang menggunakan Informasi
tersebut. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan cara :
a. Mengusahakan sebanyak mungkin
keputusan-keputusan yang diambil sebaai dasar tujuan organisasi.
b. Melancarkan semua kegiatan yang
bersifat rutin agar dapat mengurai waktu supervisi.
c. Memeberi tanda sejauh mungkin sebagai
peringatan untuk menghadapi kesukaran yang mungkin timbul diluar dugaan.
d. Menyajikan informasi kepada manajer
yang akan membantu membuat keputusan yang lebih baik secara cepat dan tepat.
Informasi harus jelas kepada manajer yang membutuhkan.
Adapun tujuan lainnya yaitu Sisem
Informasi manajemen membantu segala jenis bisnis meningkatkan efesiensi dan
efektivitas proses bisnis dalam pengambilan keputusan manajerial dan kerjasama
kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang
cepat berubah. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat
berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan
dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik
yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang
strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi.
Beberapa penjabaran fungsi sistem informasi antara lain
adalah sebagai berikut:
· Meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan
adanya prantara sistem informasi.
· Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
· Mengembangkan proses perencanaan yang
efektif.
· Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
· Menetapkan investasi yang akan
diarahkan pada sistem informasi.
· Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
· Memperbaiki produktivitas dalam
aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
· Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
.
Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu system
manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung
fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi.
. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga
terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari
sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh
tingkat manajemen. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen
dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem infomarsi menajemen sendiri
memiliki 5 komponen, yaitu : Sistem
Pemprosesan Data (Data Proscesing System), Sistem Pelaporan Manajemen (
Management Reporting System), Sistem
Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan(Decision Support System), Sistem Otomasi Kantor (Office
Automatic System) dan Sistem Pintar (Expert System. Sistem Informasi Manajemen
memiliki dua fungsi utama. yaitu fungsi pengumpulan data internal maupun
eksternal dan fungsi pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat
bagi para pengambil keputusaan manajemenen.
Saran
Pembuatan materi ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari materi ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa
mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat,
guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan materi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar