ASA PEREMPUAN PENGEJA
MALAM
telah kembali
dari butiran dalam
memanggang api
gumul-gumul mendung du
bulan juni
tentang perempuan
mengeja malam tanpa
rembulan
entah apa yang ia sampaikan
di remah malam
kudengar ia berdendang
pada kunang ia meminta
lentara
tak terangi gulita
jiwa
dalam balut gerimis
yang mulai merimis
angin-angin mulai
berteriak bengis
ia meminta purnama
segera menyapa
agar lantang ia
mengeja
tuhan inikah takdir yang
engkau berikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar